Rabu, 23 Januari 2013

Suasana malam itu benar benar gelap gulita,jalanan tidak terlihat sama sekali,dan diatara kami tak seorangpun yang membawa alat penerangan berupa senter,obor atau apapun,maka kami berjalan dengan istilah meraba jalanan.

6 komentar:

  1. Dan ketika suara derap kaki kuda berada di sisi penulis,dengan jarak sekitar 1m,maka tampaklah sebuah sosok.

    SEPERTI ORANG YANG SEDANG BERKERUBUNG SARUNG

    Hal ini bisa penulis lihat hanya pada bagian atasnya saja.
    Dengan mendapat sedikit pencahayaan dari langit.

    Sebab bila melihat pada bagian bawahnya atau ke bagian kaki,maka tidak akan dapat terlihat karena gelap.

    Dengan kedua tangan diacungkan diatas kepala.
    Hal demikian karena tampak terlihat lancip pada bagian atasnya.
    Tertutup atau berselimut kain sarung.

    Demikian kira kira dalam pandangan penulis pada waktu itu.

    Kesemuanya tampak atau terlihat serba hitam.

    Penulis sendiri tidak dapat memastikan.
    Apakah kain sarung tersebut yang berwarna hitam..??
    Ataukah karena malam itu yang sedang dalam keadaan dan suasana gelap gulita..??

    Atau justru karena kedua duanya..??

    Yaitu selain memakai kain sarung yang berwarna hitam.
    Juga ditambah lagi dengan suasana malam itu,yang sedang dalam keadaan gelap gulita..??

    Ah...penulis tidak mengetahui secara pasti.


    BalasHapus
  2. Kesemuanya memang tidak ada yang tampak terlalu aneh atau seperti biasa saja.

    Namun bersamaan dengan penglihatan penulis yang sedemikian itu.
    Sosok tersebut bersuara,atau lebih benarnya adalah tertawa.
    Dan lebih tepat lagi adalah terkekeh.

    Itu lho,tertawanya seorang kakek.

    Ya...Suara itu terdengar seperti diantara kekeh dan ringkik seekor kuda.
    Atau campuran antara keduanya.

    Setelah sosok tersebut lewat,penulis segera bertanya kepada ibu di belakang.

    "Mak...Miki ana jaran,ngerti apa ora...?? (Bu...barusan ada kuda,tahu tidak..??)

    Namun tidak menjawab walau hanya sepatah kata.
    Karena ibu terlalu asyik dan sedang sibuk mengobrol dengan kedua tetangga kami.

    Seperti tidak terjadi apapun.
    Padahal penulis sudah mondar mandir kesana kemari untuk menghindar.
    Karena takut juga khawatir tertabrak oleh kuda tersebut.


    BalasHapus
  3. Namun apa yang terjadi pada diri penulis.
    Sepertinya tidak disadari dan tidak diketahui oleh mereka.

    Mungkin karena tidak dapat terlihat oleh ibu dan kedua orang tetangga kami.

    Juga sepertinya karena suasana malam itu.
    Yang memang sangat gelap gulita dan hitam pekat.

    Oh ya,penulis masih ingat pada waktu itu bahwa ibu,dua adik,dan kedua orang tetangga kami berjalan agak di sebelah kiri.

    Sehingga tanpa menghindarpun tidak akan bertubrukkkan dengan sosok tersebut.

    Demikian kira kira.


    BalasHapus
  4. Hal tersebut berbeda dengan penulis,yang memang sejak awal berjalan agak berada di sebelah kanan.

    Sehingga apabila tidak menghindar,maka kemungkinannya bisa bertubrukkan dengan sosok itu.

    Setelah kejadian tersebut,penulis kembali melanjutkan perjalanan menuju pulang ke rumah.

    Namun pada akhirnya kami numpang menginap di rumah kenalan ibu.

    Sebab bila terus melanjutkan perjalanan dan langsung pulang ke rumah.
    Selain kaki ini sudah terasa capai atau lelah,malam sudah sangat larut,juga jarak ke rumah masih agak jauh.

    Kira kira masih ada sekitar 2km lagi.

    Harus berjalan melewati pematang yang sempit,rerimbunan pohon,sungai kecil tanpa jembatan.
    Dan ada satu rintangan lagi yaitu.

    Jalan menanjak sejauh 150m, dengan kemiringan sekitar 40derajat.


    BalasHapus
  5. Maka demikianlah kisah ini.
    Sampai pada akhirnya hari berganti hari,bulan berganti bulan,demikian juga tahun berganti pula.

    Dan Selama bertahun tahun tersebut,penulis merasa didalam kebimbangan dan tidak mengerti atas kejadian itu.

    Apakah sosok tersebut malam itu adalah manusia biasa..??
    Ataukah dari golongan dan bangsa lelembut..??
    Mengapa melakukan aktifitas sedemikian rupa di malam hari..??
    Dan dalam suasana yang gelap gulita pula..??
    Dan mengapa tidak melakukannya pada siang hari saja..??
    Lalu apa maksud serta tujuan dari kegiatan atau tindakan semacam itu..??
    Atau jangan jangan cuma kerjaan orang iseng saja..??
    Yang hanya ingin membuat kaget atau sekedar menakut nakuti kami..??

    Pada musim mudik dan libur lebaran baru baru ini,penulis.....(BERSAMBUNG).....!!!

    BalasHapus
  6. blue titanium cerakote | Stone Age Art | TITIAN ART
    TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | titanium rod in femur complications TITIAN ART titanium tv | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | 2018 ford ecosport titanium TITIAN ART | TITIAN ART revlon titanium max edition | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | 바카라 노하우 TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART

    BalasHapus